Pernahkah anda menduga bahwa seragam militer anggota NATO dibuat oleh anak bangsa? Ternyata, puluhan hingga ratusan ribu anggota militer di sejumlah negara, baik Eropa, Amerika, dan Asia termasuk anggota militer dalam negeri, mengenakan seragam buatan pabrik tekstil yang berlokasi di salah satu sudut kota di Kabupaten Sukoharjo.
Sritex itulah nama perusahaan tersebut yang memulai usaha dari sebuah usaha dagang bernama “Sri Redjeki” didirikan pada tahun 1966 (di pasar Klewer, Solo-Jawa Tengah, Indonesia).
Di tahun 1968, usaha dagang kecil ini berkembang pesat dan memproduksi kain kelantang dan celup di pabrik pertamanya di Solo pada tahun 1968. Sritex mengembangkan kapasitas produksinya di tahun 1982 dengan menambah fasilitas pemintalan dan penenunan.
Produk tekstil PT Sri Rejeki Isman (Sritex) ini diakui telah memenuhi standar North Atlantic Treaty Organization (NATO) sehingga dipercaya memproduksi seragam militer anggota NATO. Tidak hanya seragam, tetapi juga seragam tempur, jaket, cover all, rompi, tenda, sepatu dan lain-lain.
Hingga awal 2010 ini, PT Sritex melayani pembuatan seragam militer untuk 25 negara, yakni, Indonesia, Australia, Brunei, Kamboja, Siprus, Inggris, Jerman, Kuwait, Lebanon, Nepal, Oman, Papua, Filipina, Qatar, Singapura, Somalia, Sudan, Swiss, Arab, Zimbabwe, Austria dan terakhir Timor Leste. Karena masuk pasar ekspor, harga jual produk di luar negeri pun menyesuaikan.
Sritex itulah nama perusahaan tersebut yang memulai usaha dari sebuah usaha dagang bernama “Sri Redjeki” didirikan pada tahun 1966 (di pasar Klewer, Solo-Jawa Tengah, Indonesia).
Di tahun 1968, usaha dagang kecil ini berkembang pesat dan memproduksi kain kelantang dan celup di pabrik pertamanya di Solo pada tahun 1968. Sritex mengembangkan kapasitas produksinya di tahun 1982 dengan menambah fasilitas pemintalan dan penenunan.
Produk tekstil PT Sri Rejeki Isman (Sritex) ini diakui telah memenuhi standar North Atlantic Treaty Organization (NATO) sehingga dipercaya memproduksi seragam militer anggota NATO. Tidak hanya seragam, tetapi juga seragam tempur, jaket, cover all, rompi, tenda, sepatu dan lain-lain.
Hingga awal 2010 ini, PT Sritex melayani pembuatan seragam militer untuk 25 negara, yakni, Indonesia, Australia, Brunei, Kamboja, Siprus, Inggris, Jerman, Kuwait, Lebanon, Nepal, Oman, Papua, Filipina, Qatar, Singapura, Somalia, Sudan, Swiss, Arab, Zimbabwe, Austria dan terakhir Timor Leste. Karena masuk pasar ekspor, harga jual produk di luar negeri pun menyesuaikan.
PT Sritex adalah salah satu perusahaan yang membuka program wisata industri bagi masyarakat yang ingin mengetahui proses pembuatan tekstil dan juga melihat mesin-mesin yang digunakan dalam proses tersebut.
Mau wisata industri ke pabrik tekstil Sritex Solo ?
Hubungi aja Rajana Tour & Travel di 021-95347571 / 08170086146
|
|
|
|